Kesibukan
selalu menghampiri grup band Kotak. Namun kesibukan itu tidak
menghalangi pemain bass Kotak, Swasti Sabdastantri atau Chua untuk tetap
berkuliah.
Chua mengaku antara jadwal manggung Kotak dan kuliahnya tidak pernah bersatu. Alhasil mahasiswi jurusan periklanan di London School itu harus putar otak agar kuliahnya tidak terbengkalai.
"Saya konsultasi sama dosen dan dekan. Saya kirim email ke mereka kalau nggak bisa kuliah. Saya minta tugas sebagai pengganti absen. Nanti di pertemuan berikutnya saya serahkan," kata Chua .
Chua mengaku antara jadwal manggung Kotak dan kuliahnya tidak pernah bersatu. Alhasil mahasiswi jurusan periklanan di London School itu harus putar otak agar kuliahnya tidak terbengkalai.
"Saya konsultasi sama dosen dan dekan. Saya kirim email ke mereka kalau nggak bisa kuliah. Saya minta tugas sebagai pengganti absen. Nanti di pertemuan berikutnya saya serahkan," kata Chua .
Pernah suatu ketika Kotak tengah dipadatkan dengan jadwal
manggung. Chua pun harus mengorbankan kuliahnya sementara. Ia pun cuti
selama 2 tahun.
"Jadi sekarang gabung sama yang semester 3. Nggak masalah sih buat saya, kan pendidikan itu nggak dibatasi umur. Yang penting menuntut ilmu," paparnya.
Namun, ia terus berkomitmen kuliahnya tidak boleh terputus karena bermusik. Begitu juga sebaliknya, ia tidak ingin berhenti bermusik.
"Di keluarga saya mementingkan pendidikan ke anak-anaknya. Dari zaman eyang sampai buyut selalu mementingkan belajar. Mereka galak kalau soal pendidikan. Sebenarnya orang tua saya kasih kebebasan. Nggak apa-apa berkarir asal tanggungjawab, entah kapan lulusnya, yang penting selesai," tutupnya seraya tertawa.
"Jadi sekarang gabung sama yang semester 3. Nggak masalah sih buat saya, kan pendidikan itu nggak dibatasi umur. Yang penting menuntut ilmu," paparnya.
Namun, ia terus berkomitmen kuliahnya tidak boleh terputus karena bermusik. Begitu juga sebaliknya, ia tidak ingin berhenti bermusik.
"Di keluarga saya mementingkan pendidikan ke anak-anaknya. Dari zaman eyang sampai buyut selalu mementingkan belajar. Mereka galak kalau soal pendidikan. Sebenarnya orang tua saya kasih kebebasan. Nggak apa-apa berkarir asal tanggungjawab, entah kapan lulusnya, yang penting selesai," tutupnya seraya tertawa.
0 Komentar :
Posting Komentar