Kasihan betul Sule.... Ayahnya, petani yang kekayaannya pas-pasan, harus jatuh miskin gara-gara gagal jadi lurah, dan jadi sinting pula.Terpaksalah Sule ke Jakarta untuk minta tolong uak Salim, adik ibunya yang konon kaya. Eh, bukannya bantuan yang ia dapatkan, tapi malah dikejar-kejar dan ditangkap polisi gara-gara dicurigai sebagai kaki-tangan seorang preman buron polisi. Ternyata, rumah yang didatangi Sule memang benar milik uak Salim, tapi dikontrakkan ke orang lain : si preman buron itulah!
Berhubung ibunya hanya membekali uang untuk sekali jalan ke Jakarta , Sule tak bisa pulang ke desa dan harus berupaya agar bisa bertahan hidup. Ia pun nempel ke Parto, salah-satu polisi yang menangkapnya. Romlah, istri Parto yang lagi puyeng cari pembantu, langsung merekrut Sule. Salah-satu tugas Sule ialah mengantar Ririn – anak pertama Parto, SMP kelas 1 – ke sekolah atau ke mana pun naik sepedamotor.
Suatu hari jadwal kegiatan Romlah dan Ririn bentrok, hingga Ririn harus mengalah dan terpaksa diantar Sule naik Kopaja, yang – sialnya – ketemu rombongan copet. Para copet mengincar tas seorang cewek cantik (bernama Ayla) yang terpaksa ke kampus naik biskota karena mobilnya mendadak mogok. Sule tak bisa diam melihat aksi ini dan bertarung dengan para copet demi menyelamatkan tas Ayla. Tapi kasihan betul Sule.... Dengan niat baik ia mendatangi rumah Ayla untuk mengembalikan tas miliknya.
Drs. Andre MHT MSc. – ayah Ayla – adalah seorang pengusaha top tengah dirundung suasana duka, tegang dan serba curiga, sehubungan dengan menghilangnya Dava, anak keduanya, adik Ayla, yang dicurigai telah jadi korban penculikan. Maklum, Andre tengah mencalonkan diri sebagai calon walikota. Ayla memberi hadiah uang dan mengangkat sule jadi sopir pribadi sekaligus pengawal.
Sementara itu kasus Dava berkembang jadi sangat serius. Andre menerima sms-sms gelap yang menuntut agar mundur sebagai peserta pilkada, atau “anakmu tak akan pulang untuk selamanya”, di samping peringatan klise agar tak menghubungi polisi “kecuali kalau ingin anakmu pulang tinggal nama”. Istri Andre tak tahan, stres berat sampai terkena stroke ringan. Dengan suara cadel si ibu berikrar, “Kalau orang yang berhasil menemukan Dava adalah pria dewasa yang masih bujangan, akan aku jodohkan dengan Ayla”. Sule mendengar ucapan ini dan merasa tertantang untuk ikut menemukan Dava.
Namun belum sempat Sule memberitahukan keberadaan Dava pada Ayla, keburu Ayla minta tolong untuk mengantarnya ke bandara : menjemput Rocky, pacar Ayla yang selama ini kuliah di Amerika. Sule langsung lemes dan patah hati. Info tentang keberadaan Dava diberikannya begitu saja pada Ayla. Ayla surprise dan mengajak Rocky menjemput Dava di rumah Benny. Ibu Ayla langsung sembuh dan menganggap Rocky sebagai pahlawan penyelamat. Rocky dan Ayla merasa tak enak pada Sule dan ingin memberi penjelasan, tapi Sule keburu menghilang. Pulang kampung.
Kembali ke rumahnya di desa, Sule malah menghadapi kenyataan pahit. Nunun, tetangga belakang rumah yang dititipi kunci pintu rumah oleh ibu Sule, bercerita bahwa ayah Sule sudah meninggal, dan ibu Sule justru pergi ke Jakarta untuk mencari Sule yang tak pernah berkabar.
Sule pun kembali ke Jakarta untuk mencari ibunya. Atas bantuan Parto dan Indro (sopir Kopaja yang jadi sahabat baik Sule), yaitu dengan memasang iklan “mencari orang hilang” di televisi, ibu Sule berhasil ditemukan.
Namun ada kabar yang mengguncang perasaan Sule. Ayla menelpon Sule dan mengajak Sule bertemu di sebuah kafe.
Dalam pertemuan ini, Ayla lalu bicara soal cinta, jodoh dan masa depan dan minta nasihat, bagaimana sebaiknya ia menghadapi Rocky yang sebentar lagi akan datang melamarnya!
Sule pun pulang kampung lagi. Saat berjalan kaki di jalan dusun yang sepi, angin bertiup kencang. Sebuah kain kerudung melayang-layang dan “hinggap” menutup wajahnya, dan membuatnya panik dan megap-megap. Begitu Sule berhasil membebaskan wajahnya dari kerudung ini, si pemilik kerudung sudah berdiri di hadapannya. Dialah Nunun, si gadis dusun tetangga sebelah, yang tersenyum manis sekali pada Sule. Dan Sule membalas tersenyum pula seiring dengan perasaannya yang sekonyong-konyong jadi sejuk dan damai.... ***
0 Komentar :
Posting Komentar